Barcelona tengah bersiap menjalani salah satu laga paling menantang sebelum memasuki jeda internasional November. Akhir pekan ini, Blaugrana akan bertandang ke Estadio de Balaídos untuk menghadapi Celta Vigo dalam lanjutan La Liga 2025/2026. Bagi tim asuhan Hansi Flick, tiga poin menjadi target absolut untuk menjaga jarak dengan para pesaing di papan atas. Namun, lawatan ke Vigo tidak pernah menjadi perjalanan yang bersahabat bagi Barcelona. Dalam beberapa musim terakhir, Balaídos menjadi salah satu stadion yang kerap menghadirkan mimpi buruk bagi mereka.
Salah satu faktor terbesar penyebab itu adalah sosok yang telah menjadi ikon lokal sekaligus senjata pamungkas Celta Vigo: Iago Aspas. Meski kini telah berusia 38 tahun, daya ancam dan insting golnya belum banyak berkurang. Bahkan, bagi Barcelona, Aspas masih menjadi nama yang harus masuk daftar teratas dalam rapat taktik.
⚽ Catatan Emas Iago Aspas Kontra Barcelona
Iago Aspas bukan sekadar legenda bagi Celta Vigo, tetapi juga menjadi salah satu penyerang yang paling sering menyulitkan Barcelona dalam dua dekade terakhir. Dalam 21 pertandingan La Liga menghadapi Blaugrana, Aspas telah mengoleksi 11 gol, sebuah angka yang menempatkannya di jajaran pemain paling produktif ketika melawan raksasa Catalan itu.
Catatan tersebut bukan hanya angka kosong. Setiap gol Aspas hampir selalu hadir di momen krusial—baik itu untuk menyamakan kedudukan, membalikkan skor, atau meruntuhkan kepercayaan diri Barcelona di Balaídos. Bahkan beberapa golnya tercatat sebagai penentu hasil akhir, menjadikan namanya begitu dihormati dan bahkan ditakuti oleh para bek Barcelona.
Menjelang laga ini, pelatih Celta Vigo, Claudio Giraldez, kembali mengingatkan publik bahwa pemain veteran ini masih menjadi elemen penting dalam skema permainan mereka. Dalam konferensi pers, Giraldez menyebut:
“Borja, Aspas, dan Bryan sering mencetak gol melawan Barcelona; saya berharap mereka melakukannya lagi besok karena itu akan membawa kami lebih dekat pada kemenangan.”
Pernyataan tersebut bukan sekadar motivasi, tetapi sinyal bahwa Aspas tetap menjadi referensi utama dalam pola serangan Celta.
🔍 Peran Baru, Ancaman Tetap Sama
Aspas memang tidak lagi selalu tampil sebagai starter karena faktor usia dan kebutuhan manajemen energi sepanjang musim. Giraldez mengelolanya dengan lebih hati-hati; terkadang memulai dari bangku cadangan, terkadang diberi menit bermain penuh di laga-laga tertentu.
Namun, satu hal yang tidak berubah adalah kemampuannya membaca ruang dan memanfaatkan celah kecil di lini pertahanan lawan. Fleksibilitas peran yang ia jalani justru membuatnya lebih berbahaya karena lawan tak pernah tahu kapan ia akan diturunkan.
Ketika Aspas berada di lapangan, ia bertransformasi menjadi kompas serangan Celta. Visi bermainnya tidak hanya membantu mencetak gol, tetapi juga menciptakan peluang matang bagi rekan setim. Pada usia senja kariernya, Aspas justru berkembang menjadi pemain yang lebih cerdas, lebih ekonomis dalam pergerakan, dan tetap klinis di depan gawang.
🛡️ Ujian Serius untuk Lini Belakang Barcelona
Musim ini, Barcelona menunjukkan performa menyerang yang cukup menjanjikan. Namun, problem krusial mereka justru terletak pada instabilitas lini pertahanan. Koordinasi yang belum solid, transisi yang lambat, serta komunikasi yang sering terlambat, membuat Barcelona rentan dihukum pemain bertipe finisher murni seperti Aspas.
Beberapa gol yang mereka kebobolan musim ini datang dari kesalahan elementer seperti:
- Terbukanya ruang antarlini,
- Minimnya pressing terhadap pembawa bola,
- Kesalahan dalam penjagaan zonal,
- Kurangnya konsentrasi di area penalti.
Semua kelemahan tersebut merupakan tipe situasi yang sangat disukai Aspas. Ia terbiasa memanfaatkan ruang sempit di antara bek tengah dan bek sayap, lalu melakukan penyelesaian cepat sebelum lawan sempat bereaksi.
Selain Aspas, Barcelona juga wajib mewaspadai:
- Borja Iglesias, target man dengan fisik kuat dan kemampuan duel udara impresif.
- Bryan Zaragoza, winger lincah yang memiliki rekam jejak mencetak gol melawan tim besar.
Perkataan Giraldez yang menyebut ketiganya sering menjebol gawang Barcelona bukan hanya statistik—itu fakta lapangan yang harus dipertimbangkan serius oleh Flick.
🔥 Balaídos: Stadion yang Selalu Memberi Energi untuk Aspas
Tidak semua pemain mampu menjaga performa konsisten di usia hampir 40 tahun. Namun Aspas bukan pemain biasa. Ketika bermain di Balaídos, ia seperti mendapatkan energi ekstra dari suporter yang memujanya sebagai pahlawan kota.
Atmosfer intens Balaídos ditambah karakter Aspas yang selalu bermain penuh emosi membuat laga melawan Barcelona berpotensi menjadi panggung besar lainnya bagi dirinya.
Barcelona telah kehilangan poin berkali-kali di markas Celta, dan banyak momen itu terjadi karena aksi Aspas. Mentalitas “anti-Barça” yang melekat pada dirinya juga membuatnya tampil dengan determinasi berlipat ketika menghadapi Blaugrana.
✅ Kesimpulan: Barcelona Hadapi Ancaman “Legenda Hidup”
Barcelona datang ke Vigo dengan ambisi meraih kemenangan penting sebelum jeda internasional. Namun untuk membawa pulang tiga poin, mereka harus mematikan ancaman dari pemain yang seakan menyimpan “dendam sepak bola” terhadap seragam merah-biru: Iago Aspas.
Meski usia tak lagi muda, Aspas tetap menjadi figur yang bisa mengubah jalannya pertandingan hanya dengan satu aksi kecil. Bagi Barcelona, mengendalikan laga berarti menutup ruang gerak Aspas sejak menit pertama.
Jika tidak, Balaídos mungkin kembali menjadi tempat di mana Blaugrana kehilangan poin berharga.